Bidang Perencanaan Pengembangan Iklim dan Promosi PM

Sejarah Kabupaten Katingan

Pada abad ke-14 wilayah Katingan merupakan salah satu wilayah jajahan Majapahit seperti yang disebutkan dalam kakawin Nagarakretagama yang ditulis tahun 1365.
Nama sungai Katingan diambil dari nama daerah yang terdapat di hulu sungai tersebut, yaitu daerah Katingan (Kasongan). Belakangan muncul daerah baru di hilir, yaitu Mendawai.

Menurut Hikayat Banjar, wilayah Kabupaten Katingan sudah termasuk ke dalam daerah kekuasaan kerajaan Banjar-Hindu (Negara Dipa) sejak pemerintahan Lambung Mangkurat dengan wilayah kekuasaannya perbatasan paling barat berada di Tanjung Puting. Wilayah ini ketika itu terdiri atas dua sakai (daerah), yaitu Mendawai dan Katingan yang masing-masing memiliki ketua daerah sendiri-sendiri yang disebut Menteri Sakai, kemudian pada abad ke-17 di masa kekuasaan Sultan Banjar IV, Marhum Panembahan (Raja Maruhum), wilayah Mendawai-Katingan merupakan salah satu daerah yang diberikan kepada puteranya Pangeran Dipati Anta-Kasuma yang kemudian menjadi adipati/raja Kotawaringin menggantikan mertuanya Dipati Ngganding yang wilayah kekuasaannya meliputi bagian barat Kalimantan Tengah saat ini. Menurut Hikayat Banjar, pada masa itu Pelabuhan Mendawai merupakan tempat transit para pedagang Banjarmasin jika hendak pergi berlayar menuju negara Kesultanan Mataram di Pulau Jawa.

Pada tanggal 24 April 1965, dengan surat Keputusan (SK) Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Kalimantan Tengah Nomor : 6/Pem.290-C-4 menyatakan bahwa terhitung tanggal 1 Januari 1965 wilayah Katingan yang berstatus sebagai daerah persiapan Kabupaten diubah status atau namanya menjadi “Daerah Administrastif Katingan” dengan ibukota Kasongan. Kemudian pada tahun 1997, Pemerintah Daerah Tingkat II Kotawaringin Timur (Kotim) mengeluarkan Surat Keputusan (SK) DPRD Tingkat II Kotim Nomor : 25/KPTS-DPDR/6/1997, tentang persetujuan peningkatan status Pembantu Bupati Kotim wilayah Katingan menjadi kabupaten definitif. Sejak itu muncullah berbagai aspirasi dan desakan dari berbagai unsur masyarakat untuk memperjuangkan pembentukan Kabupaten Katingan, sehingga dibentuklah Badan Persiapan Pembentukan Kabupaten (BPPK) Katingan yang berkedudukan di Kasongan.

Perjuangan tersebut dilanjutkan sehingga keluarlah Keputusan DPRD Propinsi Kalimantan Tengah Nomor 8 Tahun 2000 tanggal 31 Juli 2000 tentang penetapan Pemekaran Kabupaten/Kota di Propinsi Kalimantan Tengah, diteruskan oleh Gubernur Kalimantan Tengah kepada Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah dengan Surat Nomor : 135/1172/PEM tanggal 4 Desember 2000. Sekitar bulan Januari 2001 Pembantu Bupati Kotim wilayah Katingan dibubarkan, namun perjuangan menuju Kabupaten tetap dilanjutkan oleh Pemerintah Kabupaten Kotim.

Atas desakan dan tuntutan semua unsur masyarakat dan dengan dukungan penuh dari pemerintah daerah setempat, disusunlah Rancangan Undang-Undang (RUU) pembentukan Kabupaten dan diajukan kepada DPR RI; dan puncaknya tanggal 10 April 2002 ditetapkan UU Nomor 5 tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Katingan, Kabupaten Seruyan, Kabupaten Sukamara, Kabupaten Lamandau, Kabupaten Gunung Mas, Kabupaten Pulang Pisau, Kabupaten Murung Raya dan Kabupaten Barito Timur di Propinsi Kalimantan Tengah, ditandai dengan peresmian Kabupaten Katingan di Jakarta pada tangga 2 Juli 2002. Kemudian pada tanggal 8 Juli 2002 dilakukan pelantikan Pejabat Bupati Katingan di Palangka Raya oleh Gubernur Kalimantan Tengah atas nama Menteri Dalam Negeri; dan dilantiknya anggota DPRD Kabupaten Katingan periode pertama tanggal 21 Januari 2003 di Kasongan.

Letak Geografis Kabupaten Katingan

Secara geografis Kabupaten Katingan terletak pada posisi 112º00′ – 113º45′ Bujur Timur dan 0º20′ – 3º38′ Lintang Selatan. Wilayah Kabupaten Katingan sangat strategis yang berbatasan dengan beberapa wilayah lain :
(a) Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Malawi Provinsi Kalimantan Barat.
(b) Sebelah Selatan berbatasan dengan Laut Jawa.
(c) Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Kotawaringin Timur dan Kabupaten Seruyan.
(d) Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Gunung Mas, Kota Palangka Raya serta Kabupaten Pulang Pisau.

Wilayah Kabupaten Katingan memiliki potensi strategis dalam konstelasi wilayah yang lebih luas, yaitu :
(a) Terletak di jalan Trans Kalimantan, sehingga dapat memberikan dampak yang besar terhadap proses pertumbuhan dan perkembangan Kabupaten Katingan pada masa yang akan datang.
(b) Kabupaten Katingan yang secara geografis berdekatan dengan Kota Palangka Raya sebagai ibukota Provinsi Kalimantan Tengah, merupakan daerah penyangga atau hinterland bagi pengembangan wilayah ibukota Provinsi Kalimantan Tengah.
(c) Implikasi tidak langsung mengakibatkan Kasongan sebagai ibukota Kabupaten Katingan, menjadi wilayah yang berfungsi sebagai pintu masuk bagi pola dan jalur pergerakan kegiatan penduduk menuju ibukota Provinsi Kalimantan Tengah.

Luas Wilayah Kabupaten Katingan

Permendagri No. 56 Tahun 2015 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan menyatakan luas wilayah Kabupaten Katingan adalah 17.500 km². Namun, semenjak pembentukan wilayah tersebut pemerintah daerah Kabupaten Katingan terus melakukan kajian penetapan tata batas administrasi. Hasil kajian yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Katingan hingga saat ini adalah 20.410,90 km².

Pembagian Kabupaten Katingan
Berdasarkan Luas Kecamatan
No Nama Kecamatan Luas (km²) % terhadap Luas Wilayah Katingan Jumlah Desa/Kelurahan
1. Katingan Kuala 1.484,81 7,27 16
2. Mendawai 2.391,58 11,72 7
3. Kamipang 2.854,27 13,99 9
4. Tasik Payawan 808,12 3,96 8
Katingan Hilir 665,22 3,26 8
6. Tewang Sangalang
Garing 903,39 4,43 10
7. Pulau Malan 647,48 3,17 14
8. Katingan Tengah 1.635,65 8,01 16
9. Sanaman Mantike 2.772,38 13,58 14
10. Petak Malai 1.661,65 8,14 7
11. Marikit 2.117,36 10,37 18
12. Katingan Hulu 1.461,27 7,16 23
13. Bukit Raya 1.007,72 4,94 11
Kabupaten Katingan 20.410,90 100,00 161
Sumber : Hasil Kajian Tata Batas Administrasi 2017, Sekretariat Daerah Kabupaten Katingan

Kependudukan
Jumlah penduduk Kabupaten Katingan pada tahun 2016 mencapai 162.837 jiwa, yang terdiri atas 85.325 penduduk laki-laki dan 77.512 penduduk perempuan, dengan laju pertumbuhan sebesar 1,58 persen. Kepadatan penduduknya sebesar 9,30, dengan luas wilayah 17.500 km², sehingga dapat dikatakan bahwa setiap km² ditempati oleh sekitar 9 jiwa.

Secara umum, jumlah penduduk laki-laki lebih banyak dibandingkan jumlah penduduk perempuan. Hal ini ditunjukkan oleh Sex Ratio yang nilainya lebih besar dari 100. Pada tahun 2016, untuk setiap 100 penduduk perempuan terdapat sekitar 110 penduduk laki-laki di Kabupaten Katingan.

Rasio ketergantungan total sepanjang tahun 2015–2016 mengalami penurunan. Pada Tahun 2016, rasio ketergantungan total sebesar 49,60 persen yang berarti bahwa setiap 100 orang berusia produktif (15-64 tahun) mempunyai tanggungan beban sebanyak 49-50 orang yang belum produktif (0-14 tahun) dan yang tidak produktif lagi (65+ tahun).

Indikator Kependudukan Kabupaten Katingan
Tahun 2014 – 2016
Uraian 2014 2015 2016
Jumlah Penduduk (Jiwa) 157.654 160.305 162.837
Pertumbuhan Penduduk (%) 1,62 1,65 1,58
Kepadatan Penduduk (Jiwa/km²) 9,01 9,16 9,30
Sex Ratio (L/P)(%) 109,98 110 110
Jumlah Rumah Tangga 40.081 40.780 41.424
Rata-Rata ART (jiwa/ruta) 3,93 3,93 4
Rasio Ketergantungan Total (%) 50,64 49,98 49,60
Sumber : BPS Kabupaten Katingan, dikutip dari Statistik Daerah Kabupaten Katingan 2017

Perekonomian
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Katingan meningkat setiap tahunnya. Kontribusi terbesar terhadap PDRB Kabupaten Katingan adalah sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan.
Pada tahun 2016, tiga sektor kontribusi terbesar terhadap PDRB adalah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 27,98 persen, sektor industri pengolahan sebesar 14,91 persen dan sektor konstruksi sebesar 11,45 persen.

Sektor pertanian, kehutanan dan perikanan merupakan sektor unggulan di Kabupaten Katingan, sehingga sektor ini menjadi leading sector dalam perekonomian Kabupaten Katingan.

Pada tahun 2016, PDRB perkapita Kabupaten Katingan atas dasar harga berlaku sebesar 37,63 juta rupiah, sedangkan atas dasar harga konstan sebesar 26,11 juta rupiah.

Perkembangan PDRB Kabupaten Katingan
Tahun 2014 – 2016
Uraian 2014 2015* 2016**
PDRB ADHB (milyar Rp) 4.874,32 5.481,00 6.127,50
PDRB ADHK (milyar Rp) 3.746,35 3.990,90 4.252,00
PDRB/Kapita ADHB (juta Rp) 30,92 34,19 37,63
PDRB/Kapita ADHK (juta Rp) 23,76 24,90 26,11
Pertumbuhan Ekonomi 6,55 6,53 6,54
Sumber : BPS Kabupaten Katingan, dikutip dari Statistik Daerah Kabupaten Katingan 2017
Keterangan : *) Angka Sementara
**) Angka Sangat Sementara

Indeks Pembangunan Manusia

Kabupaten Katingan merupakan salah satu Kabupaten pemekaran dari Kabupaten Kotawaringin Timur.
Kabupaten Katingan memiliki luas wilayah 17.500 km², dengan jumlah penduduk pada tahun 2016 sejumlah 162.837 jiwa. Kepadatan penduduk di Kabupaten Katingan sebesar 9 orang per 1 km². Sedangkan rasio jenis kelamin sebesar 110. Hal ini menunjukkan jumlah penduduk laki-laki lebih banyak dibandingkan dengan jumlah penduduk perempuan.
Jumlah penduduk Kabupaten Katingan merupakan ke-6 terbanyak dibandingkan 13 kabupaten/kota lainnya di Provinsi Kalimantan Tengah.
Kemajuan pembangunan manusia secara umum dapat ditunjukkan melalui indikator indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang mencerminkan capaian kemajuan di bidang pendidikan, kesehatan dan ekonomi. Perkembangan angka IPM Kabupaten Katingan dari tahun 2012 sampai dengan 2016 terus mengalami peningkatan, dari 64,87 pada tahun 2012 menjadi 67,41 pada tahun 2016. Indeks Pembangunan Manusia di Kabupaten Katingan menduduki peringkat 9 dari 14 kabupaten/kota di Kalimantan Tengah.
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Kabupaten Katingan menduduki peringkat ke-6 terbesar se-Provinsi Kalimantan Tengah.
Sumber : BPS Kabupaten Katingan, dikutip dari Statistik Daerah Kabupaten Katingan 2017

POTENSI DAN PELUANG INVESTASI
DI KABUPATEN KATINGAN

POTENSI KOMODITI UNGGULAN SEKTOR PRIMER
s/d TAHUN 2018
Form 1.
No. KOMODITI LUAS LAHAN JUMLAH (Ha) LUAS LAHAN TELAH DIGARAP/
DIBUKA (Ha) PRODUKSI TAHUN 2016 KETERANGAN
1. Sektor Pertanian
a. Sawah 30.277 11.824 48.845 Ada di Kecamatan Katingan Kuala, Mendawai, Kamipang, Tasik Payawan, Katingan Hilir, Twg Sangalang Garing, Pulau Malan, Katingan Tengah, Sanaman Mantikei, Petak Malai, Marikit dan Katingan Hulu
b. Ladang 7.319 7.200 16.789 Ada di 13 Kecamatan
c. Tegal 7.319 7.200 16.789 Ada di 13 Kecamatan
d. Padi Sawah – 16.636 13.970,5 Ada di Kecamatan Katingan Kuala, Mendawai, Tasik Payawan, Twg Sangalang Garing, Pulau Malan, Katingan Tengah, Sanaman Mantikei, Marikit dan Katingan Hulu
e. Padi Ladang – 4.677 7.092 Ada di Kecamatan Katingan Kuala, Mendawai, Kamipang, Katingan Hilir, Twg Sangalang Garing, Pulau Malan, Katingan Tengah, Sanaman Mantikei, Petak Malai, Marikit, Katingan Hulu dan Bukit Raya
f. Jagung – 252,5 368,5 Ada di 13 Kecamatan
g. Kedelai – 3 3 Ada di Kecamatan Katingan Kuala dan Mendawai
h. Kacang Tanah – 9 10 Ada di Kecamatan Katingan Kuala dan Mendawai
i. Kacang Hijau – 2 2 Ada di Kecamatan Twg Sangalang Garing
j. Ubi Kayu – 110 123 Ada di
Kec. Katingan Kuala, Mendawai, Kamipang, Tasik Payawan, Katingan Hilir, Twg Sangalang Garing, Katingan Tengah, Sanaman Mantikei, Petak Malai, Marikit, Katingan Hulu dan Bukit Raya
k. Ubi Jalar – 24 31 Ada di Kecamatan Katingan Kuala, Mendawai, Kamipang, Twg Sangalang Garing, Petak Malai dan Marikit
l. Talas – 14 9 Ada di Kecamatan Katingan Kuala dan Mendawai
2. Sektor Perkebunan
a. Kelapa Sawit 127.505 16.380,50 11.307,75 ton
b. Karet 38.250 19.193,11 2.299,05 ton
c. Kelapa – 491,12 166,32 ton
d. Kopi – 16 0,307 ton
e. Lada – 0,04 –
3. Sektor Kehutanan
a. Hutan Tanaman Industri 681.720,49 – 1.220.529,89 mᶟ
b. Hutan Lindung 1.346.066 489.383 –
c. Hutan Produksi Tetap 3.881.817 575.205 –
d. Hutan Produksi Terbatas 3.317.461 379.961 –
e. Hutan yang dapat Dikonversi 2.543.535 340.692,63 –
f. Hutan Bakau – 3.629 –
g. Produksi Perusahaan HPH – – 1.870.241,37 mᶟ
h. Produksi IPK/IPPKH/HGU/Perorangan – – 134.405,54 mᶟ
4. Sektor
Perikanan
a. Perikanan Tangkap 54 Km – 10.048.90 ton
b. Perikanan Budidaya 51,93 Km² 175,1 Ha 3.732,36 ton

No. KOMODITI LUAS LAHAN JUMLAH (Ha) LUAS LAHAN TELAH DIGARAP/DIBUKA (Ha) POPULASI (Ekor) PRODUKSI TAHUN 2016 KETERANGAN
5. Sektor Peternakan
a. Sapi Potong belum terdata belum terdata 8.358 ekor 369.158 ton Ada di 13
Kecamatan
b. Kerbau belum terdata belum terdata 335 ekor 630 ton Ada di Kec. Katingan Kuala, Twg Sangalang Garing, Pulau Malan, Sanaman Mantikei dan Katingan Hulu
c. Kambing belum terdata belum terdata 2.265 ekor 24.815 ton Ada di Kec. Katingan Kuala, Mendawai, Kamipang, Tasik Payawan, Katingan Hilir, Twg Sangalang Garing, Pulau Malan, Katingan Tengah, Sanaman Mantikei, Petak Malai dan Katingan Hulu
d. Babi belum terdata belum terdata 14.226 ekor 274.320 ton Ada di Kec. Kamipang, Tasik Payawan, Katingan Hilir, Twg Sangalang Garing, Pulau Malan, Katingan Tengah, Sanaman Mantikei, Petak Malai, Marikit, Katingan Hulu dan Bukit Raya
e. Ayam Ras belum terdata belum terdata 141.241 ekor 76.660 ton Ada di 13
Kecamatan
f. Ayam Buras belum terdata belum terdata 104.787 ekor 27.872 ton Ada di 13
Kecamatan
g. Itik/Itik Manila belum terdata belum terdata 27.384 ekor 7.248 ton Ada di 13
Kecamatan
h. Kelinci belum terdata belum terdata 286 ekor – Ada di Kec. Katingan Kuala, Mendawai, Katingan Hilir, Twg Sangalang Garing, Pulau Malan, Katingan Tengah, Marikit dan Katingan Hulu
i. Burung Puyuh belum terdata belum terdata 976 ekor – Ada di Kecamatan Katingan Kuala dan Katingan Hilir
j. Burung Merpati belum terdata belum terdata 260 ekor – Ada di Kec. Katingan Kuala, Mendawai, Kamipang, Tasik Payawan, Katingan Hilir, Twg Sangalang Garing, Pulau Malan, Katingan Tengah, Sanaman Mantikei dan Katingan Hulu

No. KOMODITI LUAS LAHAN JUMLAH (Ha) LUAS LAHAN TELAH DIGARAP/DIBUKA (Ha) PRODUKSI TAHUN 2016 KETERANGAN
6. Sektor Pertambangan
a. Batu Bara 165.081 – – 22 Prsh / blm produksi
b. Emas 12.630 – 55.291,4 ons 1 Prsh
c. Bijih Besi 17.658,2 – – 9 Prsh / blm produksi
d. Tembaga 6.861 – – 1 Prsh / blm produksi
e. Perak – – 1.688.001,75 ons 1 Prsh
f. Granit 5 – – 1 Prsh / blm produksi
g. Batu Split – – 36.162,01 ton 1 Prsh
h. Zircon 21.290 – 25 ton Koperasi Pertambangan Aurat
7. Sektor Perhubungan
a. Terminal Penumpang Kelas C 6.748 m² – 1 unit
b. Jumlah Orang melalui Dermaga Angkutan Penyeberangan – – 56.599 orang
c. Jumlah Barang melalui Dermaga Angkutan Penyeberangan – – 1.676 ton
d. Jumlah Pemasangan Rambu-Rambu Lalu Lintas – – 745 unit
e. Marka Jalan – 16.720 m –
f. Deliniator – – 653 batang
g. Guardrill – 292 m –
h. Jumlah Bandara Lokal – – 1 buah
i. Jumlah Orang yang melalui Bandara – – 348 orang
j. Jumlah Barang yang melalui Bandara – – 0,6 ton
k. Jumlah Angkutan Umum / Mobil Barang – – 766 unit
l. Ijin Trayek Perkotaan – – 25 unit
m. Ijin Trayek Pedesaan – – 57 unit
n. Uji Kir Mobil Penumpang Umum – – 56 unit
o. Uji Kir Mobil Bus – – 15 unit
p. Uji Kir Mobil Barang – – 1.076 unit
q. Uji Kir Mobil Kereta Tempelan – – 66 unit
r. Fasilitas Pendukung Keselamatan (Pengujian, dll) – – 1 unit
s. Trotoar – – 1.870 unit
t. Tempat Penyeberangan Pejalan Kaki – – 4 unit
u. Halte – – 5 unit
v. Jumlah Kendaraan Bermotor (Mobil Penumpang) – – 1.332 unit
w. Jumlah Kendaraan Bermotor (Bus) – – 6 unit
x. Jumlah Kendaraan Bermotor (Truk) – – 245 unit
y. Jumlah Kendaraan Bermotor (Sepeda Motor) – – 3.490 unit
z. Dermaga – – –

8. Sektor Pariwisata
a. Obyek Wisata Alam – – 5 buah
b. Wisatawan Domestik – – 24.510 jiwa

POTENSI KOMODITI UNGGULAN SEKTOR SEKUNDER
s/d TAHUN 2018
Form 2.
No. KOMODITI JUMLAH STATUS LAHAN HARGA/Ha PERKIRAAN JENIS DAN KAPASITAS PRODUKSI PER TAHUN KETERANGAN
1. Industri Kecil
a. Industri Pengolahan Pangan 240 unit – – 15 jenis dan nilai produksi
Rp. 36.464.330.000,-
b. Industri Pengolahan Sandang 54 unit – – 1 jenis dan nilai produksi
Rp. 1.397.920.000,-
c. Industri Pengolahan Kimia dan Bahan Bangunan 134 unit – – 8 jenis dan nilai produksi
Rp. 15.482.060.000,-
d. Industri Pengolahan Logam dan Elektronik 91 unit – – 5 jenis dan nilai produksi
Rp. 4.235.500.000,-
e. Industri Pengolahan Kerajinan 63 unit – – 6 jenis dan nilai produksi
Rp. 2.451.130.000,-
2. Industri Mikro 5 unit – – Nilai produksi
Rp. 36.302.250.000.000,-
3. Sektor Industri Peternakan
a. Perusahaan Pembibitan Ayam 69 unit – – –
b. Perusahaan Penggemukan Sapi Potong 12 unit – – –
c. Pabrik Pakan Ternak 1 unit – – –
4. Sektor Industri Pengolahan Hasil Hutan 14 buah – – –
No. KOMODITI JUMLAH STATUS LAHAN HARGA/Ha PERKIRAAN JENIS DAN KAPASITAS PRODUKSI PER TAHUN KETERANGAN
5. Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih
a. Listrik
– PLTD 37 unit – – –
– PLTS Terpusat dan PLTS Tersebar 6 unit dan 2.255 unit – – –
– PLTMH 1 unit – – –
– Jumlah Rumah Tangga yang menggunakan Listrik (PLN) 20.632 RT – – –
– Jumlah Rumah Tangga yang menggunakan Listrik (Non PLN) 3.012 RT – – –
– Jumlah Rumah Tangga yang belum menggunakan Listrik 16.640 RT – – –
– Daya Listrik Terpasang 220.969 KW – – –

b. Air Bersih Sumur yang terdata hanya di Wilayah Kecamatan Katingan Hilir.
– Jaringan Perpipaan PDAM 4.938 unit KK – – –
– Sumur 5.888 unit KK – – –

6. Sektor Bangunan
a. Ber IMB 532 unit – – –
b. Non IMB 187 unit – – –

No. KOMODITI Produksi Per Tahun (Ton) KET
2015 2016 2017 2018
7. Sektor Industri Perkebunan Sawit
a. PT. BISMA DHARMA KENCANA
– CPO 33.028 30.039 22.122 20.178
– TBS 145.640 136.510 145.974,8 –
– Kemel 5.862 5.383 5.861 3.575

b. PT. ARJUNA UTAMA SAWIT
– CPO – 1.440,56 2.487,51 19.843.611,60
– TBS – 6.782,30 11.075,30 89.480.181,20
– Kemel – 242,81 426,40 3.528.283,67

c. PT. KARYA DEWI PUTRA
– CPO – 59.167 8.742 71.987
– TBS 542.061 62.423 269.195 201.536
– Kemel – 11.419 313 11.353
– PKO – 4.723 677 4.869

POTENSI KOMODITI UNGGULAN SEKTOR TERSIER
s/d TAHUN 2018
Form 3.
No. KOMODITI JUMLAH STATUS LAHAN HARGA/Ha PERKIRAAN JENIS DAN KAPASITAS PRODUKSI PER TAHUN KETETAPAN PAJAK (Rp.) KETERANGAN
1. Sektor Perdagangan
a. Pasar Tradisional 26 buah – – – –
b. Pasar Bangunan Permanen 6 buah Lahan PEMDA – – –
c. Pasar Bangunan Semi Permanen 17 buah Lahan PEMDA – – –
d. Pasar Tanpa Bangunan 2 buah Lahan Desa/
Lahan Adat – – –

2. Sektor Hotel
a. Jumlah Hotel /Losmen/
Penginapan 45 buah – – – 2.667.547,-

3. Sektor Restoran
a. Rumah Makan 48 – – – 50.049.000.-
b. Warung Makan 775 – – – 243.360.747,-
c. Katering 527 – – – 66.670.705,-
d. Kantin 70 – – – 9.746.812,-

4. Sektor Pengangkutan
a. Jumlah Angkutan Umum / Mobil Barang 766 unit – – – –

No. KOMODITI JUMLAH STATUS LAHAN HARGA/Ha PERKIRAAN JENIS DAN KAPASITAS PRODUKSI PER TAHUN KETERANGAN
5. Sektor Komunikasi
a. Kantor Pos 4 unit – – –
b. Penyedia Jaringan Internet (ISP) 4 ISP – – –
c. Telekomunikasi Kapasitas Sentral 4 SST – – –
d. Telekomunikasi Kapasitas Terpasang 4 SST – – –
e. Telekomunikasi Kapasitas Terpakai 4 SST – – –
f. Pelanggan 1.000 SST – – –
g. Warnet 12 SST – – –
h. Stasiun Radio 2 buah – – –
i. Jumlah Penyiaran Media Elektronik yang masuk ke Daerah / TV Lokal 1 Channel – – –
j. Jumlah Penyiaran Media Elektronik yang masuk ke Daerah /Radio Lokal 2 Channel – – –
k. Website Daerah 25 unit – – –

6. Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan
a. Jumlah Bank Umum Konvensional 4 buah – – –
b. Lembaga Keuangan Mikro 1 unit – – –
c. Cabang Perusahaan Asuransi 1 unit – – –
d. Lembaga Keuangan Bank Milik Pemerintah 1 unit – – –
e. Lembaga Keuangan Bank Swasta Nasional 2 unit – – –
f. Lembaga Keuangan Perbankan (Lembaga Non Perbankan) 4 unit – – –
g. Jumlah Perbankan 8 unit – – –

SARANA DAN PRASARANA / INFRASTRUKTUR INVESTASI
Form 4.
No. SARANA DAN PRASARANA / INFRASTRUKTUR DESKRIPSI
1. Fasilitas Transportasi Pembangunan infrastruktur jalan di Kabupaten Katingan semakin meningkat dari tahun ke tahun sepanjang 2011-2015.
Panjang jalan Kabupaten di Kabupaten Katingan meningkat signifikan di tahun 2015, semula panjang jalan sepanjang 475,58 km pada tahun 2015 menjadi 740,38 km.
Namun, dari keseluruhan jalan yang ada di Kabupaten Katingan hanya 31,9 persen yang sudah dilakukan.
Sebagian jalan di Kabupaten Katingan yang belum diaspal tersebut masih berupa jalan tanah, yaitu sebanyak 44,87 persen.
Jumlah kendaraan di Kabupaten Katingan tahun 2015 sebanyak 32.575. Jenis kendaraan bermotor tersebut didominasi oleh kendaraan roda 2/sepeda motor, yaitu sebanyak 30.367 unit.
2. Fasilitas Listrik Di bidang energi, banyaknya produksi listrik (KWh) dari tahun 2011-2015 di Kabupaten Katingan mengalami peningkatan.
Pada tahun 2015, produksi listrik di Kabupaten Katingan sebesar 72.821.616 KWh, meningkat 11 persen dari tahun sebelumnya. Jumlah pelanggan listrik juga mengalami peningkatan, pada tahun 2015 menjadi 19.879 pelanggan.
3. Fasilitas Telekomunikasi Sarana telekomunikasi umum yang digunakan di Kabupaten Katingan adalah Telepon Seluler, Kantor Pos dan Internet. Di semua Kecamatan sudah terdapat Kantor Pos dan Giro dan hampir di semua Kecamatan terdapat jaringan telepon seluler. Sehingga komunikasi melalui jaringan telepon seluler bisa berjalan dengan lancar.
4. Fasilitas Hotel dan Pariwisata Dari segi Pariwisata Kabupaten Katingan cukup memiliki tempat-tempat yang bisa dikunjungi sebagai sarana wisata rekreasi bagi masyarakat, baik wisata alam, wisata sejarah maupun wisata budaya. Obyek-obyek wisata tersebut antara lain : Taman Wisata Bukit Batu, Kebun Raya Katingan, Danau Bulat, Taman Nasional Bukit Baka – Bukit Raya, Upacara Tiwah, dll.
Perkembangan sektor pariwisata Kabupaten Katingan semakin meningkat dari tahun ke tahun.
Salah satunya ditandai dengan meningkatnya jumlah fasilitas akomodasi yang ada di Kabupaten Katingan.
Fasilitas akomodasi masih banyak berpusat di Kecamatan Katingan Hilir yang merupakan ibukota kabupaten.
Sebanyak 21 dari total 39 akomodasi yang ada di Kabupaten Katingan, terdapat di Kecamatan Katingan Hilir.
Pada tahun 2014, jumlah hotel non bintang dan losmen di Kabupaten Katingan meningkat. Hotel Non Bintang sejumlah 5 unit, tahun sebelumnya sejumlah 4 unit. Sedangkan Losmen sejumlah 34 unit, tahun sebelumnya sejumlah 33 unit.
Tingkat hunian kamar hotel/losmen pada tahun 2014 juga mengalami peningkatan sebesar 38, 92 persen dari tahun sebelumnya.
5. Fasilitas Perdagangan Sentra Perdagangan di Kabupaten Katingan berpusat di Kasongan, Hampalit, Tumbang Samba dan Pegatan.
Kasongan dan Hampalit terletak di Kecamatan Katingan Hilir yang merupakan ibukota kabupaten, sedangkan Tumbang Samba terletak di Kecamatan Katingan Tengah yaang merupakan lokasi strategis dan jalur penghubung dari ibukota kabupaten ke 5 (lima) kecamatan di bagian hulu Kabupaten Katingan.
Pada tahun 2015, jumlah pasar tradisional di Kabupaten Katingan sebanyak 20 lokasi.
Di samping itu, sarana penunjang ekonomi di Kabupaten Katingan semakin banyak.
Pada tahun 2014, jumlah minimarket di Kabupaten Katingan sebanyak 9 unit, Toko Kelontong sebanyak 1.811 unit, Kedai makanan/minuman sebanyak 371 unit, Restoran sebanyak 79 unit dan Bank sebanyak 11 unit.
6. Fasilitas Pertanian dan Perkebunan Pertanian merupakan salah satu sektor penting yang sangat konsisten dalam perekonomian Kabupaten Katingan.
Kategori ini memberi kontribusi terbesar bagi perekonomian Kabupaten Katingan.
Pada tahun 2015, luas lahan sawah non irigasi di Kabupaten Katingan lebih besar daripada lahan irigasi.
Dari total 22.701 Ha luas lahan sawah, 57,04 persen diantaranya adalah lahan non irigasi. Luas tegal/kebun sebesar 170.893 Ha sedangkan luas ladang/huma sebesar 9.201,5 Ha.
Luas panen padi sawah adalah 13.759 Ha, dengan sentra padi sawah adalah di Kecamatan Katingan Kuala.
Tanaman pangan selain padi yang juga diusahakan oleh penduduk Kabupaten Katingan yaitu : jagung, kedelai, dan kacang tanah.
Untuk komoditas perkebunan, yang menjadi andalan di Kabupaten Katingan adalah kelapa sawit, karet, disusul oleh kelapa, dan kopi. Karet terdapat di setiap kecamatan, sedangkan kopi hanya terdapat di Kecamatan Pulau Malan, Katingan Tengah, dan Katingan Hulu.
Sumber : BPS Kabupaten Katingan, dikutip dari Kabupaten Katingan Dalam Angka 2016